Tetap berusaha terhubung dengan REPUBLIK TEKNIK SIPIL
Tekan F5 untuk memuat ulang halaman.

DUNIANYA ORANG TEKNIK SIPIL -SHARING ILMU DAN PENGALAMAN

Type Crane dalam Proyek Konstruksi

Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan. Satu lagi, kebutuhan crane  menjadi sangat vital dalam bidang konstruksi. Saat ini sangat jarang pembangunan konstruksi besar tanpa menggunakan crane baik manual crane sederhana yang hanya menggunakan tali dan takel ataupun crane modern dengan segala atributnya. Apalagi pembangunan berskala besar, penggunaan crane mutlak diperlukan  mulai sejak pondasi sampai tahap finishing, bahkan  sampai tahap maintenance.




Beberapa tipe crane yang umum dipakai adalah:
1. Crane Beroda Crawler


Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat bergerak 360. dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan digunakan diproyek lain maka crane diangkut dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan pengangkutan.



2. Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah tempat dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane tetap harus dibongkar untuk mempermudah perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk menjaga keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki. Di dalam pengoperasiannya kaki tersebut harus dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga keselamatan pengoperasian dengan boom yang panjang akan terjaga.

3. Tower Crane


.


Tower crane biasanya digunakan untuk mendirikan bangunan tinggi, pabrik serta industry berat yang ketinggiannya mencapai lebih dari 100ft (1ft = 30,5cm). selain itu tower crane bisa juga digunakan untuk mengangkut bagian-bagian dari peralatan konstruksi. Tower crane dapat berdiri terpisah dan dapat pula berhubungan langsung (terpasang) dengan bangunannya. Pengoperasian crane ini menggunakan tenaga listrik. Penempatan tower crane harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.Lokasi penempatan tower crane minimal harus tersisa 10m untuk kepentingan pemasangan dan pembongkaran dengan menggunakan kendaraan seperti mobile crane ataupun truck crane.
2.Jarak penempatan material sebaiknya radius 10m dari dasar tower crane agar pengontrolan pengangkatan bebannya lebih mudah.
3.Tersedianya tempat yang cukup untuk keperluan servis atau pemeliharaan di sekitar dasar tower crane.
4.Ketinggian tower crane tergantung dari:
    a. Ketinggian bangunan yang didirikan
    b. Ketinggian banguan sekitar yang dilewati
    c. Ketinggian limit tower crane agar berdiri tanpa pendukung
5. Penempatan fasilitas proyek tidak boleh menggangu tower crane. Sebaiknya direncanakan bersama-sama pada awal perencanaan.
6. Tower crane mampu menjangkau 100% area bangunan danmampu mengangkat beban terberat pada radius yang diperlukan.

No comments: